Jumat, 13 September 2013

Ke Mana Sisa Pulsa Nomor Ponsel Yang Hangus?

Berdasarkan data dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), jumlah pelanggan telekomunikasi saat ini sudah mencapai 260 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 90 persen di antaranya merupakan pelanggan seluler prabayar.


Kebanyakan pelanggan prabayar tersebut sering ganti SIM card atau nomor telepon karena memang operator telekomunikasi mengkondisikan seperti itu sehingga jumlah pelanggan bisa terdongkrak signifikan.
Kartu atau nomor telepon yang sudah tidak terpakai masih ada masa tenggang selama dua bulan dan selama masa tenggang masih berjalan, operator masih mengklaim nomor tersebut sebagai pelanggannya sehingga wajar bila catatan jumlah pelanggan di atas adalah data semu atau bukan kondisi yang sebenarnya.

Namun, ada masalah lain, yaitu setiap nomor yang dimatikan biasanya masih ada sisa pulsa dari Rp 100 sampai Rp 10 ribu, terutama bila pengguna lupa mengisi ulang sehingga nomor hangus padahal masih ada sisa pulsanya.

Mungkin terlihat sangat sepele dan merupakan jumlah nominal pulsa yang sedikit, tapi bila ditotal pada sekitar 50 juta kartu hangus setiap tahunnya, maka jumlah dana yang terkumpul sangat besar dan selama ini regulator maupun pelanggan kurang memperhatikannya.

"Itu menyangkut dana ratusan miliar bahkan bisa saja triliunan, sehingga seharusnya dikelola secara transparan atau dikembalikan ke pelanggan dalam bentuk bonus-bonus pulsa dan lainnya," ujar Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BKPN) Nurul Yakin Setiabudi kepada merdeka.com, Jumat (13/9).

Sesuai dengan aturan Bank Indonesia, pulsa memang tidak bisa diuangkan, sehingga pengembaliannya juga mesti dalam bentuk pulsa juga. Indonesia Telecommunication User Group (IDTUG) mengusulkan agar nominal pulsa tersebut dimanfaatkan untuk membangun aplikasi lokal yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Meski bisa dianggap kesalahan pelanggan karena tidak memanfaatkan pulsa yang ada, namun regulator sudah semestinya mengatur sisa pulsa dalam kartu hangus tersebut karena menyangkut dana yang sangat besar.
Powered by Blogger