Melihat rasa sakit yang di alami sang istri, membuat pria ini nekat menembak istrinya dengan alasan untuk meredakan rasa sakit yang dialami sang istri.
Menurut sumber, pria bernama Ernest ini kabarnya diminta sang istri untuk menembaknya dengan alasan untuk menghilangkan rasa sakit yang tak tertahankan lagi.
Usai mengakhiri penderitaan sang istri, pria asal London ini menelepon polisi, meminta untuk ditangkap.
“Halo. Saya baru saja menembak istri saya, saya ingin ditangkap,” katanya kepada operator telepon .
Di balik penjara Laurel County, Kentucky, AS, pria berumur 48 tahun ini mengatakan bahwa tindakan yang dilakukannya pada hari Rabu (28/8/2013) lalu bukanlah pembunuhan. Dia semata-mata memenuhi keinginan sang istri untuk menghentikan rasa sakit akibat kanker payudara.
“Dia bilang dia ingin saya mengakhiri rasa sakitnya. Saya berkata, ‘Jay, yang saya punya adalah apa yang diberikan dokter kepadamu’. Dia berkata ‘tidak, saya ingin kau menghentikan rasa sakit ini untuk selamanya’,” kata Chumbley .
Menurut penuturan tetangga, Chumbley dan istrinya yang bernama Virginia terlihat saling mencintai dan harmonis selama bertahun-tahun. Mereka juga mengakui bahwa penyakit kanker yang menggerogoti tubuh Virginia membuat wanita tersebut amat kesakitan.
“Dia benar-benar amat kesakitan. Kita bisa mendengar di malam hari sepertinya dia megap-megap,” kata tetangga sebelah, Stanley Campbell.
Walau bersikeras mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan, Pengadilan Negeri Laurel County tetap mengganjar Chumbley dengan hukuman penjara dengan jaminan US$ 200.000 atau sekitar Rp 2,18 miliar uang tunai.
“Saya hanya melakukan apa yang dia minta. Dan saya tidak akan meminta hal yang berbeda darinya jika saya yang bertanya kepadanya,” kata Chumbley.
Gilbert Acciardo, petugas kepolisain dari Laurel County mengaku tengah menyelidiki kasus ini. Pihaknya juga telah mewawancarai beberapa saksi. Namun dia mengiyakan bahwa petugas tak mengalami kesulitan saat menangkap Chumbley usai menembak istri.(iyg)
Usai mengakhiri penderitaan sang istri, pria asal London ini menelepon polisi, meminta untuk ditangkap.
“Halo. Saya baru saja menembak istri saya, saya ingin ditangkap,” katanya kepada operator telepon .
Di balik penjara Laurel County, Kentucky, AS, pria berumur 48 tahun ini mengatakan bahwa tindakan yang dilakukannya pada hari Rabu (28/8/2013) lalu bukanlah pembunuhan. Dia semata-mata memenuhi keinginan sang istri untuk menghentikan rasa sakit akibat kanker payudara.
“Dia bilang dia ingin saya mengakhiri rasa sakitnya. Saya berkata, ‘Jay, yang saya punya adalah apa yang diberikan dokter kepadamu’. Dia berkata ‘tidak, saya ingin kau menghentikan rasa sakit ini untuk selamanya’,” kata Chumbley .
Menurut penuturan tetangga, Chumbley dan istrinya yang bernama Virginia terlihat saling mencintai dan harmonis selama bertahun-tahun. Mereka juga mengakui bahwa penyakit kanker yang menggerogoti tubuh Virginia membuat wanita tersebut amat kesakitan.
“Dia benar-benar amat kesakitan. Kita bisa mendengar di malam hari sepertinya dia megap-megap,” kata tetangga sebelah, Stanley Campbell.
Walau bersikeras mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan, Pengadilan Negeri Laurel County tetap mengganjar Chumbley dengan hukuman penjara dengan jaminan US$ 200.000 atau sekitar Rp 2,18 miliar uang tunai.
“Saya hanya melakukan apa yang dia minta. Dan saya tidak akan meminta hal yang berbeda darinya jika saya yang bertanya kepadanya,” kata Chumbley.
Gilbert Acciardo, petugas kepolisain dari Laurel County mengaku tengah menyelidiki kasus ini. Pihaknya juga telah mewawancarai beberapa saksi. Namun dia mengiyakan bahwa petugas tak mengalami kesulitan saat menangkap Chumbley usai menembak istri.(iyg)
Sumber: http://lintascafe.com/2013/08/31/kanker-bikin-pria-ini-tembak-istrinya-sendiri/