Senin, 17 September 2012

Srinivasa Ramanujan


Srinivasa Ramanujan adalah matematikawan genius dari India, anak kampung yang belajar matematika secara otodidak dari pengamatan, perenungan dan, yang unik, adalah berasal dari mimpi! Dikisahkan bahwa dia sering bermimpi bertemu dewa yang memaparkan rumus dan angka-angka misterius yang kemudian, setelah bangun, rumus itu diverifikasi.

Tulisannya mencengangkan matematikawan kala itu, yaitu GH Har
dy yang lalu mengundangnya ke Cambridge University. Sayang usianya tidak panjang, 32 tahun. Ramanujan meninggal pada 1919 setelah sakit cukup lama dan pulang ke India.

Catatannya baru ditemukan tahun 1976, berisi lebih dari 4000 rumus dan catatan lain, salah satu yang terkenal adalah pendekatan nilai pi (Ramanujan Formula 1914).
 
Matematika adalah cara bernalar. Dalam sejarah, ada banyak tokoh besar matematika yang justru menjadi hebat karena bukan berasal dari pendidikan matematika formal. Diantaranya adalah Srinivasa Ramanujan. mengapa bisa demikian? Mengapa orang yang bukan berasal dari fakultas matematika bisa menjadi tokoh besar matematika? Apakah keajaiban? Jika kita membaca riwayat hidup Ramanujan, jawabnya sama sekali bukan. Dia jenius dalam matematika bukan karena dadakan, tapi karena dia pernah belajar otodidak membaca buku matematika tingkat lanjut, yang diantaranya berisikan materi trigonometri tingkat lanjut karya Loney, dan menguasainya pada usia 12 tahun!
Tapi bagaimana mungkin dengan hanya belajar secara otodidak, dia menjadi jenius? Karena matematika adalah cara bernalar! Bukan kumpulan rumus! Orang-orang yang belajar secara otodidak, mengandalkan pada kekuatan nalarnya, bukan pada hafalan rumus, dan itulah sebabnya penguasaannya menjadi jauh lebih hebat. Orang salah berhitung bukan karena tidak ingat rumus, tapi karena salah memasukkan informasi, salah mengolah informasi, atau malah salah memilah mana informasi yang penting dan yang tidak penting.
Anak-anak adalah makhluk penalar yang hebat dan konsisten. Ketika sejak usia dini, anak-anak telah menguasai sesuatu, penguasaannya itu akan terbawa sepanjang hidupnya dengan kuat. Itulah rahasia kejeniusan Ramanujan. Tak ada mukijzat. Tak ada keajaiban. Semua hanya bersumber dari belajar mengenai hal yang benar dengan cara yang benar pada usia yang benar!

Berikut adalah teka-teki yang menantang cara bernalar.

Suatu saat perahu tuan Oli terdampar di pulau. Pulau itu didiami oleh dua suku. Suku Awawa selalu berbohong. Suku Blablabla selalu jujur. Saat mencari pertolongan, tuan Oli bertemu dengan tiga orang anggota suku. Hanya tuan Oli tidak tahu mana yang berasal dari suku Awawa dan mana yang dari suku Blablabla. Tuan Oli lalu bertanya, “Kalian darimana?”
Orang pertama mengatakan sesuatu yang tak jelas.
Orang kedua mengatakan: “Dia mengatakan bahwa dia berasal dari suku Blablabla. Begitu juga saya.”
Orang ketiga mengatakan: “Dia bohong! Sayalah yang termasuk suku Blablabla.”
Tuan Oli bingung. Siapa yang benar, ya?

 
 
sumber : http://matematikaotodidak.wordpress.com/
 
Powered by Blogger