Minggu, 30 Juni 2013

Islam Itu Benar

ISLAM ITU BENAR



 
Islam

KITAB AL-QURAN TERJAGA KEASLIANNYA

Firman ALLAH SWT :

Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (Qur’an Surat Al-An’am ayat 115)

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Qur’an Surat Al-Hijr ayat 9)

Dalam ayat diatas merupakan janji ALLAH untuk menjaga keaslian Al-Quran, dan terbukti diseluruh belahan dunia AL-Quran telah tersebar dalam berbagai media cetak dan elektronik dan terbukti tak ada satu huruf pun yang berbeda antara musyaf Al-Quran yang ada di Indonesia dengan musyaf yang ada di amerika, eropa dan negara lainnya.

Adakah buku selain kitab suci AL-Quran yang isinya tetap sama (huruf, titik, koma) dan bertahan selama 1400 tahun tetap keasliannya???

Bukti-bukti Keaslian Al-Qur'an

Secara ilmiah, berbagai tudingan para orientalis dan misionaris yang menyerang otentisitas Al-Qur’an itu sudah terjawab buku monumental Prof Dr Muhammad Mus­thafa Al-A’zami The History of The Qur’anic Text, From Revelation to Compilation (edisi Indonesia: Sejarah Teks Al-Qur’an, Dari Wahyu Sampai Kompilasinya).

secara teknis, faktor keaslian Al-Qur'an terjaga bukan oleh tulisan dan manuskrip, tapi oleh banyaknya intelektual penghafal Al-Qur'an sejak zaman Nabi hingga saat ini. Sudah tak terhitung berapa juta manusia yang hafal Al-Qur'an di luar kepala tanpa salah satu titik koma pun. Dengan banyaknya para penghafal Al-Qur’an di seluruh dunia, maka Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berani ber­komentar:

“Umat kita tidaklah sama dengan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) yang tidak mau menghafal kitab suci mereka. Bahkan seandai­nya seluruh mushaf itu ditiadakan, maka Al-Qur’an tetap tersimpan di hati kaum muslimin.”

Bila dibandingkan secara objektif, maka ada tiga perbedaan mendasar antara sejarah Al-Qur'an dan Bibel:

Pertama. Al-Qur’an ditulis oleh puluhan juru tulis wahyu langsung di bawah pengawasan Rasulullah SAW. Beliau mendoku­men­tasikan Al-Qur’an dalam bentuk tertulis sejak masa turunnya wahyu. Karenanya, beliau menugaskan puluhan shahabat sebagai penulis wahyu, antara lain: Abban bin Sa’id, Abu Ayyub Al-Ansari, Abu Umamah, Abu Bakar As-Siddiq, Abu Hudzaifah, Abu Sufyan, Abu Salamah, Abu Abbas, Ubayy bin Ka’ab, Al-Arqam, Usaid bin Al-Hudair, Khalid bin Sa’id, Khalid bin Al-Walid, Az-Zubair bin Al-‘Awwam, Zubair bin Arqam, Zaid bin Tsabit, ‘Utsman bin ‘Affan, ‘Ali bin Abi Thalib, ‘Umar bin Khatthab, ‘Amr ibn Al-’Ash, Mu’adz bin Jabal, Mu’awiyah, Yazid bin Abi Sufyan, dll.

Saat wahyu turun, secara rutin Rasulullah me­­manggil para penulis yang ditugaskan agar mencatat ayat tersebut. Dalam hal penulisan ayat yang baru turun, Nabi memiliki kebiasaan untuk meminta penulis wahyu untuk membaca ulang ayat tersebut setelah menuliskannya. Menurut Zaid bin Tsabit, jika ada kesalahan dari penulisan maka beliau yang mem­betul­kannya, setelah selesai barulah Rasulullah membolehkan menyebarkan ayat tersebut.

Sementara Bibel ditulis dalam waktu puluhan hingga ratusan tahun sepeninggal para nabi yang menerima wahyu dari Tuhan. Sementara kitab Perjanjian Lama disusun antara tahun 1.400 sampai 400 Sebelum Masehi, sedangkan Per­jan­jian Baru disusun antara tahun 50-100 Masehi. Ketidakhadiran para nabi dalam proses penulisan Bibel, menjadi peluang tersendiri terhadap pemalsuan (tahrif) terhadap kitab suci.

Kedua. Al-Qur’an dihafal oleh para shahabat yang langsung belajar kepada Nabi Muhammad SAW, sedangkan Bibel sama sekali tidak dihafal oleh orang-orang yang mengimani­nya. Ketiadaan orang yang hafal Bibel, tentu­nya memperbesar peluang distorsi dan pemalsuan ayat.

Ketiga. Proses pembukuan Al-Qur’an adalah penya­linan ayat-ayat yang mengacu pada tulisan dan hafalan yang ditulis dan dihafal langsung di hadapan Rasulullah SAW semasa hidup­nya. Sedangkan pembukuan Alkitab mengacu pada tulisan manuscript evidence dalam bentuk papyrus, scroll, dan sebagainya. Manuskrip-manuskrip ini pun penuh dengan masalah, sebagian tidak diketahui penulis­nya, sebagian lagi rusak dan tak terbaca.




==PENCIPTAAN ALAM SEMESTA==
Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-An’am: 101)

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (Q.S. Adz-Dzariyat: 47)
Pada tahun 1929, A.E. Hubble seorang astronom berkebangsaan Amerika menghadirkan sebuah penemuan besar. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia mendapati cahaya dari bintang-bintang itu berubah ujung spektrumnya menjadi merah. Hal ini berarti, bintang tersebut menjauh dari tempat observasi. Artinya bintang menjauhi bumi secara tetap.

Sebelumnya ia juga mendapati bahwa galaksi-galaksi dan bintang-bintang bergerak saling menjauh satu dengan yang lainnya. Ini menjelaskan bahwa ternyata alam semesta ternyata meluas “tidak statis" sebagaimana diklaim oleh kaum atheis. Alam semesta yang meluas ini menunjukkan bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur dalam hal waktu, maka didapati bahwa alam semesta berasal dari "titik tunggal".

Perhitungan menunjukkan bahwa titik tunggal ini, mengandung pengertian semua zat atau materi yang ada di alam semesta, mempunyai volume nol dan kerapatan tak terbatas. Alam semesta tercipta melalui ledakan titik tunggal yang bervolume nol ini. Ledakan luar biasa dahsyatnya yang disebut Ledakan Dahsyat (Big Bang) ini menandai dimulainya alam semesta. Adapun yang dimaksud dengan "volume nol" adalah ketiadaan.

Ini adalah bukti bahwa agama Islam bukanlah takhyul. Sebab keyaqinan bahwa alam semesta itu diciptakan oleh Allah dapat dijelaskan secara ilmiah. Justeru teori yang mengatakan bahwa alam semesta ini tidak diciptakan itulah yang merupakan kepercayaan takhyul yang tidak logis, tidak masuk aqal, tidak ilmiah, jahil, sesat.

Jika tidak diatur oleh Allah, mana mungkin sebuah ledakan dahsyat dapat menghasilkan tatanan yang teratur seperti yang kita lihat pada alam semesta. Sebagaimana kita ketahui, setiap ledakan itu hanya menghasilkan kekacau-balauan. Tidak mungkin ledakan dinamit menghasilkan bangunan megah yang kokoh dan indah.

Tanpa Kekuasaan Allah, tentu zat-zat itu akan berhamburan tanpa kontrol. Tetapi pada kenyataannya, setelah peristiwa Big Bang, zat-zat itu bergerak dengan kecepatan dan arah yang sangat terkendali. Tentu saja Allah Yang telah menahan zat-zat tersebut agar tidak berhamburan tanpa kendali.

==PERJALANAN GUNUNG==
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (An Naml: 88)

Pada tahun 1980, teori Alfred Wegner tentang pergerakan benua (continental drift) dibenarkan para ilmuwan. Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama dan beberapa lempengan kecil.

Menurut teori yang disebut lempengan tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1-5 cm per tahun. Lempengan-lempengan itu terus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun misalnya, Samudera Atlantik menjadi sedikit lebih lebar.

==PEMBENTUKAN HUJAN==
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (Q.S. Al-Hijr: 22)

Ternyata angin tidak hanya mengawinkan tumbuh-tumbuhan. Tetapi juga membantu proses terjadinya hujan.

Di atas permukaan laut dan samudera gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil (aerosol) dengan diameter 1/100 milimeter. Aerosol bercampur dengan debu-debu daratan yang terbawa oleh angin. Selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer.

Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun disekeliling partikel-partikel ini dan berubah jadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air berkumpul membentuk awan dan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Angin mengawinkan uap air dengan partikel-partikel aeoroso yang dibawanya.

==PEMBAGIAN HUJAN==
Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur). (Az Zukhruf:11)

Setiap detik 16 juta ton air menguap dari bumi atau 513 trilyun air per tahun. Angka ini sesuai dengan jumlah air yang jatuh ke bumi tiap tahun. Dan hal ini terus terjadi tanpa berubah. Jika setiap tahun terjadi perubahan 0,1% saja, maka kehidupan di bumi akan berakhir.

==PEMBATAS DUA LAUTAN==
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (Ar Rahman: 19-20)

Ahli kelautan telah menemukan bahwa dua luatan yang berbeda tidak akan menyatu disebabkan adanya perbedaan masa jenis air.

==JENIS KELAMIN BAYI==
Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan. (An Najm:45-46)

Cabang ilmu genetika dan biologi molekuler membenarkan hal ini. Kromosom menentukan jenis kelamin bayi. 2 Dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia, diketahui sebagai kromosom jenis kelamin. Dua kromosom ini adalah XY pada laki-laki dan XX pada wanita.

Kromosom Y membawa gen yang mengkode sifat laki-laki, dan kromosom X membawa gen yang mengkode sifat perempuan. Pada perempuan kedua komponen sel kelamin yang terbelah menjadi dua selama ovulasi membawa kromosom X. Sebaliknya sel kelamin laki-laki menghasilkan dua sperma yang berbeda. Satu mengandung kromosom X dan yang lain mengandung kromosom Y.

Jika semua kromosom X dari wanita bergabung dengan sebuah sperma yang mengandung kromosom X, maka bayi tersebut adalah perempuan. Jika bertemu dengan sperma yang mengandung kromosom Y, maka bayi tersebut adalah laki-laki. Jadi jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom laki-laki yang bergabung dengan sel telur perempuan.

Hal-hal yang sudah disebutkan diatas mungkin tidak diketemukan pada kitab-kitab lain. Galileo Galilei danCopernicus adalah dua contoh korban dari kebodohan Gereja. Maka para ilmuwan berpendapat bahwa dengan mendekati agama, manusia akan mengalami kegelapan. Padahal bukan agama yang perlu dijauhi, tetapi agama yang bathil itulah yang perlu dijauhi.

Sedangkan dengan mendekati agama yang shahih, maka kita akan mendapatkan pencerahan di dunia dan di akhirat. Hanya dengan mendekati Islam dan mengkaji Al-Qur`an serta menerapkan ajaran dari agama yang shahih inilah, ummat manusia akan berjalan menuju kejayaan (al-falah).


Powered by Blogger